Widget edited by super-bee

Pages

Sunday 4 December 2016

✎ The Tunnel, Film Dramatis Penuh Makna


Musibah memang memang bisa datang kapan saja. Seperti yang dialami oleh Jung Soo. Film ini bercerita tentang robohnya sebuah terowongan di pegunungan Korea. Mengisahkan seorang pria yang berprofesi sebagai penjual mobil bernama Jung Soo yang saat itu sedang dalam perjalanan ke kantornya. Namun sialnya, pegunungan di lokasi terowongan mendadak longsor dan menghancurkan terowongan yang dilewati. Beruntungnya dia, meskipun mobilnya rusak parah tertimbun material bangunan, dia tidak terluka. Bahkan sempat menelepon tim penyelamat, diperankan oleh aktor Oh Dal-Su sebagai senior Team Recue. Pasti banyak yang tahu dengan aktor satu ini karena sudah banyak hadir dalam beberapa film drama Korea salah satunya “Miracle in Cell No 7”

Jung Soo mencoba bertahan hidup terkurung di dalam runtuhan berhari-hari dengan persediaan air yang terbatas. Sementara di luar tim penyelamat sedang berjuang mencari cara untuk dapat secepat mungkin mengeluarkan Jung Soo dari dalam terowongan yang runtuh. Hal menarik lainnya dari film ini adalah sikap dari tim penyelamat yang di awal sangat berupaya keras menyelamatkan Jung soo. Walau pada akhirnya membatalkan misi karena menghabiskan banyak dana demi menyelamatkan seorang pria yang sampai berhari-hari tidak diketahui nasibnya seperti apa. Bahkan di bagian akhir ada kecelakaan yang mengakibatkan meninggalnya seorang anggota kru penyelamat.


The Tunnel merupakan sebuah film drama 2016 dari Korea Selatan yang di sutradarai oleh Kim Sung-Hoon dan dibintangi oleh Ha Jung-Woo, Bae Doo-Na, Oh Dal-Su, Kim Jong-Soo dan Park Jin-Woo. Film ini bisa menjadi pilihan menonton yang, meskipun menegangkan, juga menyajikan sedikit komedi.

Trailer :




Saturday 29 October 2016

✎ Nostalgia Dengan Iklan Jaman Dulu

Gambar dibawah adalah iklan jaman era bapak ibu bahkan nenek kita, iklan yang ditampilkan dalam media cetak masih sangat sederhana. Lihat betapa klasiknya iklan-iklan tersebut :

Iklan Lampu

Iklan Batu Baterai

Iklan Sepeda Motor

Iklan Obat Sakit Perut

Iklan Lifebouy

Iklan Sepatu Bata

Iklan Pepsodent

Iklan Sampo Sunsilk

Iklan Sabun Lux





Saturday 9 July 2016

✎ Pengalaman Diganggu Jin

Menulis cerita ini saya malah merinding sendiri. Nulisnya tengah malam pula. Memang sebagian yang kita alami di dunia ini tidak bisa diterima akal sehat. Namun biarlah semua menjadi misteri, karena kita memang hidup berdampingan jadi kadangkala terjadi interaksi dengan makhluk lain yang kita sendiri tidak menginginkanya.

Sekitar dua bulan lalu, saya dan teman saya yang sangat gemar memancing berencana mencari ikan di sungai dekat muara karena sedang musim ikan kakap dan banyak orang memancing disana. Malamnya kami mencari ikan mencari umpan memancing di sekitar irigasi di pinggiran desa tempat saya tinggal. Umpan yang kami cari berupa ikan-ikan kecil seperti betik dan sepat, itu adalah jenis ikan yang biasa ditemukan di banyak tempat seperti sungai, sawah bahkan selokan jika sedang musim. Ikan-ikan ini sangat disukai kakap selain udang. Malam itu sekitar pukul 21.00. Kami berdua membawa peralatan seperti jaring, senter, dan ember kecil sebagai wadah, karena ikan yang ditangkap harus dalam kondisi hidup. Sudah hampir dia jam kami menyusuri irigasi. Ikan-ikan yang kami dapatkan belum cukup. Karena lelah dan sudah tengah malam, kami putuskan untuk kembali ke rumah.

Ada cerita seram di perjalanan pulang. Ada sebuah rumah di pinggir desa, di depannya terdapat selokan besar yang sudah tidak mengalir airnya. Biasanya saat siang hari banyak anak-anak kecil memancing disitu. Seketika teman saya menyorotkan lampu senternya ke selokan yang lumayan lebar itu. Tapi sayangnya dalam kondisi keruh sekali sehingga ikannya tidak begitu kelihatan. “Gelebakkk…. Seekor ikan lele berwarna putih tak sengaja kami lihat,. Jujur baru kali ini saya melihat ada lele berwarna putih. Karena kurang meyakinkan, kami meninggalkan tempat ini. Namun baru beberapa langkah saja ada suara benda jatuh “blukk…”. Kami pikir itu hanya sebuah bluluk alias kelapa yang masih kecil jatuh ke semak-semak. Tapi suara itu kembali terdengar untuk kedua kalinya. Ada apa ini, kami saling menatap satu sama lain. Jelas perasaan kami tidak enak, mulai berpikir yang macam-macam. Saya pun mengkode teman saya untuk sesegera mungkin meninggalkan tempat ini. Sekitar 20 meter kami berjalan, suara benda itu terdengar lagi, bahkan seolah mengikuti kami berdua. Masih sama seperti ada bluluk yang jatuh atau batu yang dilempar. Kami berhenti sambil menyorotkan senter ke arah benda jatuh itu.

Tidak jauh dari situ ada belokan. Jalan yang kami lewati berada di utara sebuah tempat mengiling padi. Bangunannya sangat tua dan terkenal angkernya. Entah mahkluk apa yang menghuni disitu. Di pojok tikungan ada beberapa pohon pisang. Dan kami benar-benar kaget, tiba-tiba pohon pisang di jalan yang kami lewati mendadak bergerak. Bukan disebabkan angina, namun seperti lembatang kerikir yang jatuh dari atas mengenai pohon pisang. Sungguh bulu kuduk saya merinding melihatnya. Senter kembali saya sorotkan karna rasa penasaran. Saat kami kembli berjalan kami berdua mendengar suara batu besar menghantam tanah. Hi… benar-benar merinding. Entah sudah berapa kali kami dilempari, hingga akhirnya kami berdua cuek dan tetap bejalan seperti biasa. Tapi tak diangka-sangka, suara itu berubah menjadi tepukan tangan empat kali. Kami kembali menyorotkan senter ke arah pohon pisang dan semak belukar. Teman saya mengatakan, jika tepukan tangan berhenti, berarti itu adalah jin. Dan benar tepukan itu berhenti. Mungkin itu ulah genderuwo. Tapi terlalu menyeramkan untuk membayangkan mereka, entah seperti apa bentuknya, pasti mereka sedang senang menggoda sambil tertawa.



Ping your blog, website, or RSS feed for Free

Total Pageviews

Histats